Rabu, 01 April 2015

50 Persen Resep Obat yang Diberikan Dokter Tidak Rasional

50 Persen Resep Obat yang Diberikan Dokter Tidak Rasional


Jakarta, Sebagai org awam, pasien lebih sering pasrah ketika hrs menebus resep obat yg tidak jarang harganya selangit. Padahal selain harganya menguras kantong, ada kalanya obat-obat yang diresepkan oleh dokter tak benar-benar tepat.

”Sekitar 50 persen resep yg diberikan tidak sesuai, hal ini membuat biaya terbuang lantaran obat yg diberikan tak efektif,” ujar Prof dr Iwan Dwiprahasto, guru besar Farmakologi Universitas Gadjah Mada kepada wartawan dlm suatu kesempatan.

Salah satu ketidaksesuaian dalam resep obat merupakan pemberian antibiotik untuk penyakit-penyakit yang sebenarnya dapat sembuh dgn sendirinya contohnya infeksi virus. Sementara survei di puskesmas serta rumah sakit menunjukkan, antibiotik termasuk macam obat yg paling sering diresepkan.

Ada pula pasien yang mendapatkan terlalu banyak obat untuk satu penyakit yang dialaminya. Sebuah survei di Indonesia menunjukkan rata-rata pasien mendapat 4 macam obat untuk satu kasus, bahkan ada yg sekaligus mendapat 5 obat dlm satu resep. http://modernlivingroom.org/design/living-room-rugs/

Resep dengan lebih dari satu obat, yg terkadang tdk benar-benar diperlukan, sering disebut dengan istilah polifarmasi dan dikategorikan sebagai salah satu bentuk peresepan yang gak rasional. Untuk memastikan apa perlunya obat-obat itu diresepkan, pasien wajib bertanya pada dokter.

”Pasien jangan ragu utk bertanya `ini obat apa?`, `cara minumnya gimana?`. Pasien berhak untuk menerima info terkait kesehatan mereka,” kata dr Marius Widjajarta, Direktur Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia, seperti ditulis Rabu (18/3/2015).

Kenali Makanan Berformalin Living Room Rugs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar